Selasa, 15 Desember 2015

Isolasi Diri ke Baduy Dalam


Mengunjungi salah satu suku tertua di ranah tanah air ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Suku tersebut adalah Urang Kanekes atau yang biasa dikenal dengan nama Suku Baduy. Suku Baduy ini adalah suku yang mengisolasikan diri dari dunia luar. Segala perkembangan jaman tidak masuk ke area kehidupan suku ini. Terletak di kaki pegunungan Kendeng di desa Kanekes, Banten, 40km dari kota Rangkasbitung.
Hari itu tanggal 30 Mei 2015, saya mengisolasikan diri ke Baduy Dalam.
Perjalanan dimulai dari Tanah Abang, Jakarta menggunakan kereta menuju Rangkasbitung, Banten. Kemudian dilanjutkan menggunakan Elf ke perbatasan Baduy Luar. Dan dilanjuti dengan langkah kaki menuju Baduy Dalam.
Saya menetap 1 hari di desa Cikeusik, Baduy Dalam, berbaur dengan budaya asli Baduy Dalam. Saya melepas alas kaki saya, dan mencoba untuk berbaur dengan budaya asli mereka. Mandi di sungai, tidur ditemani dengan beribu bintang di langit dengan suara aliran sungai. Hening dan sejuk. Dan paling tidak disangka adalah tidak ada nyamuk sama sekali.
Saya kagum dengan orang Baduy Dalam, mereka juga ternyata pecinta binatang. Tidak ada binatang yang mereka bunuh, kecuali ayam, itupun pada hari perayaan tertentu mereka makan. Pagi mereka pergi ke ladang, siang menuju sore mereka pulang kembali ke rumah. Begitu seterusnya. Rumahpun ketika mereka ingin pindah lahan, mereka angkut sendiri rumah bambu mereka.
Saya ikut makan di atas daun pisang, menaburi nasi tanakan dari bambu hasil bikinan mereka. Pake teri kacang dan kecap manis sudah mantap sekali rasanya. Dan paling penting, tidak bisa menggunakan handphone di sana karena tidak ada signal. Dan tidak boleh foto-foto, saya menghormati aturan tersebut dan hanya foto-foto di Baduy Luar saja.
Yang saya dapatkan dari perjalanan pengisolasian diri saya kali ini adalah belajar menghormati suku lain, termasuk segala aturan mereka, berbaur dengan kehidupan mereka maka disitulah hening itu tercipta. Kembali ke Jakarta dengan perasaan bahagia sekali, seolah habis bangun tidur, besoknya libur. Begitulah rasanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar